Widget HTML #1

Jelang CPI Dollar AS Anjlok - Market Summary 11 Januari 2024


Market Summary 11 Januari 2024


Menjelang rilis data inflasi AS di Tingkat Konsumen pada malam nanti, kondisi mata uang Dollar AS justru mengalami pelemahan. Anjloknya mata uang Amerika ini setelah adanya aksi profit taking para pelaku pasar. Data CPI ini akan menjadi tolak ukur mengenai wacana pemangkasan tingkat suku bunga The Fed. Indeks Dollar AS (DXY) merosot kembali dari level 102,54 ke level 102,28. Sesi Asia dan Eropa hari ini pergerakan Dollar AS di prediksi akan sideways.


Penguatan Terbatas Melanda Euro
Mata uang tunggal zona Eropa bergerak menguat terbatas ditengah wat and see nya para pelaku pasar menjelang rilis data inflasi AS malam nanti. Dukungan penguatan Euro ini juga terjadi setelah mata uang Dollar AS mangalami pelemehan tipis dan terbatas.


Poundsterling Berusaha Menguat
Mata uang Poundsterling masih berusaha untuk mempertahankan penguatannya terhadap Dollar AS. Dukungan datang dari ekspektasi bahwa Bank Sentral Inggris (BOE) akan lebih lama dibandingkan dengan The Fed. Disisi lain beberapa rilis data ekonomi Inggris dinilai masih cukup bagus untuk melihat pertumbuhan ekonomi negara tersebut.


Cadangan Minyak AS Benamkan Harga Minyak
Belum lama bertahan untuk naik, harga minyak kembali anjlok, terlebih setelah data Cadangan minyak mentah AS (Crude Oil Inventories) meningkat. Cadagan tersebut mengejutkan dalam stok minyak mentah AS melebihi meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Data EIA yang dirilis Rabu menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS naik 1,338 juta barel pada pekan lalu, bertentangan dengan ekspektasi pasar yang memperkirakan penurunan 675.000 barel. Hal ini kontras dengan data industri yang menunjukkan penurunan signifikan sebesar 5,2 juta barel. Sementara itu, investor terus memantau perkembangan geopolitik di Timur Tengah di mana pasukan Houthi masih standby di Laut Merah.


Data Inflasi AS Menentukan Arah Harga Emas Selanjutnya
Sejak awal pekan ini Range pergerakan harga emas nampaknya masih terbatas di US $2047 – US $2015. Hal tersebut disebabkan oleh wait and see nya para pelaku pasar akan rilis data inlfasi AS malam nanti. Secara teknikal justru di perkirakan pergerakan emas berpotensi akan melonjak naik dan akan berusaha menjebol level tertinggi yang pernah di sentuh pada pekan ini yaitu US $2047. Fokus inflasi AS nanti akan menjadi tolak ukur akan kemana arah pergerakan emas selanjutnya, jika inflasi kembali naik maka emas akan junam lebih dalam.


Goods Trade Balance Australia Menguatkan Aussie
Pasca rilis data ekonomi Australia pagi tadi yang positif, membuat mata uang Aussie bertahan di level penguatannya. Data tersebut adalah Goods Trade Balance yang cukup tinggi dari prediksi dan data sebelumnya, dari 7,65 B melonjak menjadi 11,44 B. Dorongan penguatan Aussie juga datang dari pelemahan yang terjadi pada mata uang Dollar AS.

Kenaikan Hangseng Mulai Nampak
Pergerakan indeks saham Hangseng mulai naik. Dorongan kenaikan ini setelah aksi beli yang dilakukan para pelaku pasar secara masif. Dukungan kenaikan lainnya datang dari positifnya bursa saham Walstreet semalam terutama untuk saham sektor finansial dan properti.


Nikkei Sentuh Level Tertinggi Baru
Indeks saham Nikkei bergerak naik dan berhasil menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah pergerakan. Level 34800-an Nikkei ini merupakan level tertinggi sejak kurang lebih 34 tahun. Ekspektasi bahwa BOJ masih akan mempertahankan suku bunga negativenya mendorong Nikkei untuk terbang.


Fokus Data Ekonomi
Fokus para pelaku pasar tertuju akan rilis data AS malam nanti, yaitu CPI m/m, Core CPI, CPI y/y dan Unemployment Claims. Untuk data China yang akan di rilis adalah New Loans dan M2 Money Supply. Untuk data Eropa sore nanti yaitu ECB Economic Bulletin dan Italian Industrial Production. Masih akan ada data AS lainnya seperti Natural Gas Storage dan 30-y Bond Auction.

Posting Komentar untuk "Jelang CPI Dollar AS Anjlok - Market Summary 11 Januari 2024"