Widget HTML #1

Pasca NFP Dollar AS Galau - Market Summary 8 Januari 2024

Market Summary 8 Januari 2024

Sempat mengalami penguatan yang cukup lumayan bagus, terlebih pasca rilis data NFP yang positif. Namun kembali melemah, galaunya Dollar AS setelah anjlokya nilai yield obligsi tenor 10 tahun. Di sisi lain, kembali meningkatnya bahwa Maret nanti akan ada pemangkasan suku bunga The Fed semakin menekan Dollar AS. Indeks Dolar AS (DXY) kembali naik tipis dari level 102,35 ke level 102,37. Bahkan indeks Dollar AS ini sempat menyentuh level 103,10 setelah NFP di rilis.


Penguatan Euro Belum Usai
Pergerakan mata uang Euro kembali mengalami penguatan, terlebih setelah tingkat inflasi kawasan Eropa kembali meningkat. Sebelumnya inflasi Eropa berada di level 2,4% melonjak kembali ke level 2,9%. Hal ini semakin memicu tingkat suku bunga longer for higher.


Keperkasaan Poundsterling Diuji
Liarnya pergerakan mata uang Poundsterling terhadap Dollar AS terjadi tidak lama setelah data NFP dikeluarkan. Sempat anjlok ke level terendah hariannya, tidak lama kembali bangkit bahkan menyentuh level tertinggi hari itu. Diujinya keperkasaan mata uang Inggris ini imbas bagusnya sektor jasa Inggris dan secara mengejutkan harga perumahan meningkat cukup bagus.


Harga Minyak Stabil
Pada akhir perdagangan Jum’at kemarin, pergerakan harga minyak stabil. Minyak mentah berjangka WTI stabil dikisaran US $72/barel, karena investor mempertimbangkan tanda-tanda melemahnya permintaan AS terhadap gangguan pasokan di Libya. Pada hari Kamis, harga minyak anjlok sebanyak 2,3% sebelum mengurangi kerugian karena data resmi menunjukkan bahwa persediaan bensin AS melonjak 10,9 juta barel pada minggu lalu, peningkatan mingguan terbesar dalam lebih dari tiga dekade. Stok sulingan juga meningkat sebesar 10,1 juta barel, melampaui perkiraan penambahan sebesar 400.000 barel, sementara persediaan minyak mentah turun sebesar 5,5 juta barel.


Penurunan Masih Bayangi Harga Emas
Tidak lama setelah rilis data sektor ketenaga kerjaan yang cukup positif membuat pergerakan harga emas mengalami penurunan. Bahkan telah menyentuh level terendah harian dan mingguannya di US $2024. Namun harga emas langsung melonjak terbang ke level tertingginya di US $2063. Dorongan tersebut datang dari negatifnya rilis data sektor jasa (ISM Services PMI). Perlu diingat bahwa sekitar 70% pendapatan negara Amerika berasal dari sektor jasa. Peluang penurunan emas secara teknikal diprediksi masih berpotensi berlanjut.


Recovery Aussie Mulai Nampak
Penguatan mata uang Aussie kembali terjadi, meskipun sebelumnya sempat mengalami tekanan. Faktor penyebab penguatan ini datang dari ekspektasi bahwa tingkat inflasi Australia akan kembali meningkat yang secara tidak langsung akan mendorong sikap agresif Bank Sentral Australia (RBA) untuk mempertahankan tingkat suku bunga tinggi lebih lama.


Longsornya Hangseng Berlanjut
Belum berkesudahan tekanan terhadap indeks saham Hangseng terus berlanjut. Tekanan datang dari kondisi perekonomian China yang masih mengalami hambatan. Disisi lain negatifnya bursa saham Wallstreet terutama untuk saham sektor financial dan property.


Kenaikan Nikkei Mulai Terbatas
Ditengah pelemahan yang terjadi pada mata uang Yen, mendorong pergerakan indeks saham Nikkei melonjak. Namun kenaikan ini nampak mulai terbatas terlebih recovery pemerintah Jepang pasca gempa yang melanda. Disisi lain saham Nasdaq di AS merosot sekitar 3,25%.


Fokus Data Ekonomi
Awal pekan ini sepi akan rilis data high impact AS, namun pada sore nanti akan ada data high impact Swiss tepatnya inflasi yaitu CPI m/m. Sebelumnya akan rilis data Jerman yaitu German Factory Orders dan German Trade Balance. Untuk hari ini Bank Jepang libur. Malam nanti akan ada agenda pernyataan dari petinggi The Fed negara bagian yaitu FOMC Member Bostic Speaks.

Posting Komentar untuk "Pasca NFP Dollar AS Galau - Market Summary 8 Januari 2024"